Abstraksi
·
Inflasi
terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian
besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan
tembakau sebesar 0,47 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,40 persen; kelompok transportasi sebesar 0,25 persen; kelompok perumahan,
air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 0,15 persen; dan kelompok pakaian
dan alas kaki sebesar 0,12 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar
0,10 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks/deflasi
adalah: kelompok perawatan
pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,61 persen dan kelompok perlengkapan,
peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,07 persen. Kelompok informasi, komunikasi dan jasa
keuangan dan kelompok pendidikan tidak
mengalami perubahan indeks/relatif stabil.
·
Kenaikan
harga yang menyebabkan inflasi di Kota Semarang terjadi pada komoditas cabai
merah, cabai rawit, bawang merah, batu bata/batu tela, mobil, biaya keamanan,
besi beton, tarif kendaraan roda 4 online,
ayam bakar dan rokok kretek filter. Komoditas yang memberi sumbangan deflasi
diantaranya emas perhiasan, jeruk, daging ayam ras, kentang, cumi-cumi, minyak
goreng, bawang putih, tomat, ikan panggang/mangut, salak dan pepaya.
·
Tingkat
inflasi tahun kalender Februari 2021 sebesar 0,30 persen dan
tingkat inflasi tahun ke tahun/ y on y sebesar 1,31 persen.